Senin, 10 Februari 2014


Cara Membuat Menu Drop Down Tanpa Edit Html


 
 
Buka Rahasia No 1 Cara Membuat Menu Drop Down Tanpa Edit Html
Tutorial Cara Membuat Menu Drop Down Tanpa Edit Html sudah banyak yang membuat,namun saya ikut ikutan membuat karena ada teman saya yang memintanya,sekaligus buat arsip saja.
Bagi yang masih belum mengerti apa itu Drop Down saya akan menjelaskan sedikit mengenai Menu Drop Down
Menu Drop Down adalah Menu link yang apabila disentuh dengan Mouse nanti akan ada menu link yang jatuh kebawah.Contohnya Nanti akan saya tampilkan di bawah tulisan ini.
Membuat Menu Drop Down juga bisa menambah peningkatan SEO Friendly Blog,karena dengan adanya menu Drop Down pengunjung blog anda akan lebih gampang mencari Informasi yang dia butuhkan.
Untuk Membuat menu Drop Down silahkan anda Copy Kode di bawah ini:
<style>
#menu
{
width: 100%;
margin: 0;
padding: 10px 0 0 0;
list-style: none;
background: #000000;
background: -moz-linear-gradient(#444, #000000);
background: -webkit-gradient(linear,left bottom,left top,color-stop(1, #111),color-stop(1, #444));
background: -webkit-linear-gradient(#444, #111);
background: -o-linear-gradient(#444, #111);
background: -ms-linear-gradient(#444, #111);
background: linear-gradient(#444, #111);
-moz-border-radius: 50px;
border-radius: 50px;
-moz-box-shadow: 0 2px 0px #9c9c9c;
-webkit-box-shadow: 0 2px 0px #9c9c9c;
box-shadow: 0 2px 0px #9c9c9c;
}
#menu li
{
float: left;
padding: 0 0 10px 0;
position: relative;
line-height: 0;
}
#menu a
{
float: left;
height: 25px;
padding: 0 25px;
color: #999;
text-transform: uppercase;
font: bold 12px/25px Arial, Helvetica;
text-decoration: none;
text-shadow: 0 1px 0 #000;
}
#menu li:hover > a
{
color: #fafafa;
}
*html #menu li a:hover /* IE6 */
{
color: #fafafa;
}
#menu li:hover > ul
{
display: block;
}
/* Sub-menu */
#menu ul
{
list-style: none;
margin: 0;
padding: 0;
display: none;
position: absolute;
top: 35px;
left: 0;
z-index: 99999;
background: #444;
background: -moz-linear-gradient(#444, #111);
background: -webkit-gradient(linear,left bottom,left top,color-stop(0, #111),color-stop(1, #444));
background: -webkit-linear-gradient(#444, #111);
background: -o-linear-gradient(#444, #111);
background: -ms-linear-gradient(#444, #111);
background: linear-gradient(#444, #111);
-moz-box-shadow: 0 0 2px rgba(255,255,255,.5);
-webkit-box-shadow: 0 0 2px rgba(255,255,255,.5);
box-shadow: 0 0 2px rgba(255,255,255,.5);
-moz-border-radius: 5px;
border-radius: 2px;
}
#menu ul ul
{
top: 0;
left: 150px;
}
#menu ul li
{
float: none;
margin: 0;
padding: 0;
display: block;
-moz-box-shadow: 0 1px 0 #111111, 0 2px 0 #777777;
-webkit-box-shadow: 0 1px 0 #111111, 0 2px 0 #777777;
box-shadow: 0 1px 0 #111111, 0 2px 0 #777777;
}
#menu ul li:last-child
{
-moz-box-shadow: none;
-webkit-box-shadow: none;
box-shadow: none;
}
#menu ul a
{
padding: 10px;
height: 10px;
width: 130px;
height: auto;
line-height: 1;
display: block;
white-space: nowrap;
float: none;
text-transform: none;
}
*html #menu ul a /* IE6 */
{
height: 10px;
}
*:first-child+html #menu ul a /* IE7 */
{
height: 10px;
}
#menu ul a:hover
{
background: #0186ba;
background: -moz-linear-gradient(#04acec, #0186ba);
background: -webkit-gradient(linear, left top, left bottom, from(#04acec), to(#0186ba));
background: -webkit-linear-gradient(#04acec, #0186ba);
background: -o-linear-gradient(#04acec, #0186ba);
background: -ms-linear-gradient(#04acec, #0186ba);
background: linear-gradient(#04acec, #0186ba);
}
#menu ul li:first-child > a
{
-moz-border-radius: 5px 5px 0 0;
border-radius: 5px 5px 0 0;
}
#menu ul li:first-child > a:after
{
content: '';
position: absolute;
left: 30px;
top: -8px;
width: 0;
height: 0;
border-left: 5px solid transparent;
border-right: 5px solid transparent;
border-bottom: 8px solid #444;
}
#menu ul ul li:first-child a:after
{
left: -8px;
top: 12px;
width: 0;
height: 0;
border-left: 0;
border-bottom: 5px solid transparent;
border-top: 5px solid transparent;
border-right: 8px solid #444;
}
#menu ul li:first-child a:hover:after
{
border-bottom-color: #04acec;
}
#menu ul ul li:first-child a:hover:after
{
border-right-color: #04acec;
border-bottom-color: transparent;
}

#menu ul li:last-child > a
{
-moz-border-radius: 0 0 5px 5px;
border-radius: 0 0 5px 5px;
}
/* Clear floated elements */
#menu:after
{
visibility: hidden;
display: block;
font-size: 0;
content: " ";
clear: both;
height: 0;
}
* html #menu { zoom: 1; } /* IE6 */
*:first-child+html #menu { zoom: 1; } /* IE7 */
</style>
<ul id="menu">
<li><a href='/'>Home</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='nofollow' target='_blank'>Drop menu</a>
<ul>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 1</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 2</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 4</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 5</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='nofollow' target='_blank'>Drop menu 2</a>
<ul>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 1</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 2</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3</a>
<ul>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3.1</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3.2</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3.3</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3.4</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 4</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 5</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='nofollow' target='_blank'>Drop menu 3</a>
<ul>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 1</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 2</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 3</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 4</a></li>
<li><a href='http://sedayublogger.blogspot.com/' rel='dofollow' target='_blank'>Menu 5</a></li>
</ul></li></ul>
Setelah anda Copy silahkan anda masuk ke dasbor dan pilih >> Tata Letak dan Pilih Gadget HTML.lalu Paste Kode diatas.Lalu letakkan gadget HTML di tata letak header.Lalu simpan.
Untuk mengubah warna silahkan anda berkreasi sendiri.
Sekian Cara Membuat Menu Drop Down Tanpa Edit Html Semoga Cara Membuat Menu Drop Down Tanpa Edit Html ini bermanfaat.

 Hal yang perlu diperhatikan untuk mendaftar Google Adsense


Google Adsense adalah salah satu program PPC (Pay Per Click) yang paling banyak digemari oleh publisher Indonesia untuk memonetize situs mereka. Sejak Google Adsense mendukung website berbahasa Indonesia tahun 2012 yang lalu, banyak sekali blogger Indonesia yang mendaftarkan blog mereka di Google Adsense. Sayangnya, untuk menjadi member dan mendapatkan penghasilan dari Google Adsense itu bukan hal yang mudah. Bahkan ada yang kesulitan tentang cara daftar Google Adsense, padahal sebenarnya cara mendaftar di program PPC Google ini tidak sulit juga sih.
Banyak blogger yang sudah mendaftar, namun tidak semua diterima menjadi publisher di Google Adsense. Ini karena  website atau blog yang didaftarkan tidak memenuhi kriteria yang diharapkan oleh Google. Pihak Google Adsense menginginkan website/ blog yang menjadi publisher mereka adalah situs-situs yang berkualitas dan memenuhi aturan (TOS) mereka.
Kalau dulu, cara daftar Google Adsense itu sangat mudah. Tapi seiring pertumbuhan dan perkembangan internet, Google Adsense sudah melakukan banyak perubahan pada layanan mereka dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Membuat sebuah blog ala kadarnya dan diisi dengan konten yang sangat “dangkal”, lalu mendaftarkannya di Google Adsense adalah sebuah tindakan yang sia-sia karena pasti tidak akan diterima.
cara mendaftar google adsense Cara Daftar Google Adsense Indonesia Agar Cepat DiterimaLalu bagaimana cara mendaftar Google Adsense agar cepat diterima? Keunikan, nilai jual, dan originalitas sebuah website adalah syarat yang sangat penting agar diterima oleh Google Adsense. PPC ini adalah program periklanan yang sama halnya dengan program periklanan lainnya. Mereka tentunya menginginkan website yang menayangkan iklan mereka bisa memberikan promosi atau pemasaran yang baik bagi para pengiklan. Sebenarnya proses mendaftarnya sangat mudah, tapi untuk bisa diterima pada program PPC Google ini, Anda harus memperhatikan beberapa hal penting.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Sebelum mendaftar, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal penting berikut ini agar peluang diterima lebih besar:
1. Membuat Konten Yang Unik di Situs Anda
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, originalitas sebuah ide atau konten di dalam website Anda adalah nilai penting bagi Google Adsense. Mereka memperhatikan apakah konten di dalam sebuah website bermanfaat bagi orang lain atau tidak.
Sebenarnya konten-konten di internet itu banyak yang membahas topik yang sama. Namun, cara penyajiannya atau cara penulisannya yang berbeda. Misalnya, Anda menulis tentang “cara menanam bunga Mawar”, tentunya ada banyak konten di situs lain yang membahas tentang ini. Namun, cara menuliskan konten dan cara menyajikannya di blog Anda pasti berbeda dengan konten di blog orang lain. Nah, kalau konten Anda adalah hasil copy paste dari sumber lain, kemungkinan besar situs Anda tidak akan disetujui untuk ikut program PPC Google Adsense.
2. Perhatikan Umur Situs Yang Didaftarkan
Sebaiknya jangan terlalu terburu-buru untuk mendaftarkan blog Anda untuk Google Adsense karena mereka memperhatikan umur website, jumlah konten, jumlah pengunjung, page view, dan lain-lain. Bila Anda saat ini memiliki blog yang sudah berumur 6 bulan, sudah diisi banyak konten, dan memiliki unique visitor yang stabil, ini bisa meyakinkan pihak Google Adsense bahwa blog Anda adalah tempat yang baik untuk memasang iklan.
3. Perhatikan Jumlah Konten Di Website/ Blog Anda
Jumlah konten adalah salah satu faktor penting agar diterima di Google Adsense. Saya kurang yakin berapa jumlah konten minimun di dalam sebuah website agar bisa diterima, tapi menurut saya pribadi akan lebih mudah diterima bila website kita memiliki banyak konten. Saya pribadi menyarankan untuk membuat minimal 60 konten artikel sebelum mendaftar di Google Adsense.
Untuk situs berbentuk blog, sebaiknya Anda rajin meng-update konten di dalam blog Anda karena ini bisa mempengaruhi penilaian dari pihak Google. Blog yang sering di-update oleh pemiliknya tentunya akan memiliki peluang lebih baik diterima oleh Google Adsense dibandingkan dengan blog yang jarang sekali di-update.
4. Gunakan Blogger.com atau YouTube.com
Nah, ini sangat penting untuk kita perhatikan. Jika Anda sudah memiliki domain dan hosting sendiri, maka peluang untuk diterima oleh Google Adsense akan lebih besar, tentunya dengan memperhatikan poin-poin sebelumnya. Namun, jika Anda ingin menggunakan domain & hosting gratis, dan ingin menjadi publisher Google Adsense, maka sebaiknya Anda menggunakan Blogger.com.
Google Adsense tidak bisa dipasang pada blog yang dibuat dengan WordPress.com, baik itu subdomain di WordPress ataupun domain sendiri yang menggunakan free hosting di WordPress. Ini adalah kebijakan (TOS) dari pihak WordPress.com sendiri, bisa dibaca di sini http://en.support.wordpress.com/advertising/. Blogger.com adalah layanan blog gratis yang diberikan oleh pihak Google. Tentunya ini keuntungan tersendiri bagi mereka yang menggunakannya karena selama ini pihak Google selalu memberikan kesempatan pada para pengguna Blogger.com untuk memonetize blog mereka dengan program Google Adsense.
Jika Anda tidak ingin membuat blog, masih ada cara lain, yaitu melalui YouTube.com. Tentunya Anda harus punya beberapa konten video original yang di-upload ke YouTube.com. Video ini harus memiliki views yang cukup banyak agar bisa diterima di program Google Adsense.
5. Informasi Pendukung
Ada baiknya situs Anda dilengkapi dengan halaman informasi pendukung, misalnya halaman About, Privacy Policy, Kontak, TOS. Ini akan membuat situs Anda terlihat serius dan memperhatikan pengunjung blog Anda.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Konten yang Anda buat tidak harus “luar biasa” agar diterima oleh Google Adsense. Yang terpenting adalah menyajikan konten yang bermanfaat bagi orang lain dan tentunya ditulis dengan cara yang unik, bukan hasil meng-copy konten orang lain. Ada banyak blogger yang memiliki penghasilan rutin dari iklan Google Adsense di blog mereka, mulai dari ratusan hingga ribuan dollar per bulan. Nah, kalau Anda ingin memonitize website/ blog Anda dengan cara memasang iklan, Google Adsense salah satu program PPC yang harus Anda pertimbangkan.

Minggu, 09 Februari 2014


Tips Pelatihan dan Perawatan Musang

Jika Anda berpikir bahwa musang adalah hewan khas, lebih baik pikir lagi. Musang ini telah menjadi sangat menarik bagi pemilik hewan peliharaan, karena fitur mereka yang mengesankan dan menyenangkan sebagai hewan peliharaan dijinakkan. Meskipun popularitas mereka telah meningkat selama bertahun-tahun, hewan-hewan yang unik memerlukan pemahaman total dan pengetahuan. Anda tidak dapat menerobos ke beberapa toko hewan peliharaan dan memutuskan di sana dan kemudian. Cukup, Anda harus belajar setiap detail, mulai dari dasar hingga kompleks. Ferret memiliki dan pelatihan musang adalah dua bidang yang umum namun berbeda. Mereka berbagi penyebut tertentu dalam kaitannya dengan hewan yang terlibat serta pengingat kesehatan. Sebaliknya, musang pelatihan mencakup aspek-aspek tertentu seperti sanitasi, perilaku dan keaksaraan sampah. Aspek-aspek ini juga sejalan dengan fundamental memiliki musang.
Tak bisa dipungkiri bahwa musang sangat aktif. Mereka suka untuk mengeksplorasi hal-hal dan pergi ke daerah lain selain kandang mereka. Mereka memiliki kecenderungan untuk menggigit atau menggigit apa pun yang datang jalan mereka. Mereka juga memiliki kemampuan untuk melarikan diri kandang mereka. Tidak diragukan lagi, ini musang sangat aktif sehingga mereka cenderung sangat penasaran sebagai hewan peliharaan. Bagi sebagian besar pemilik, mereka biasanya menemukan musang mereka di belakang lemari es atau lemari. Hal ini seperti mereka mungkin dapat memasuki ruang melewati pemberitahuan pemilik mereka, itulah sebabnya mengapa Anda harus melatih dan mengajar mereka cara yang tepat.
Kesabaran jelas merupakan suatu keharusan bagi pemilik. Anda harus membuat waktu untuk pelatihan musang. Anda dapat melakukan ini dengan allotting beberapa menit atau selama bermain dengan hewan peliharaan Anda. Berinteraksi dengan mereka dan perhatikan pola perilaku jelas.
Pernahkah Anda mendengar tentang sistem penghargaan sebagai bagian dari pelatihan musang? Benar, sistem penghargaan tidak hanya untuk anak-anak. Bahkan, Anda dapat memperkuat metode ini dalam mendisiplinkan dan pelatihan hewan peliharaan Anda. Misalnya, jika Anda musang telah menunjukkan peningkatan kecil dalam keaksaraan sampah, beberapa memperlakukan favoritnya bisa diberikan kepadanya selama waktu makan. Jika dia berhasil dalam menggunakan kotak sampah untuk pertama kalinya, mengapa tidak membelai atau menyentuh musang Anda dengan cara mendorong.
Jadilah baik hati dan menahan diri dari menggunakan kekuatan. Kita semua tahu bagaimana musang suka menggigit. Mereka mungkin tidak menyadari hal ini karena mereka sangat alam, tetapi sebagai pemilik hewan peliharaan, Anda harus mencoba untuk mengurangi gigitan ini. Bagaimana Anda melakukannya? Sebagai bagian dari pelatihan Anda musang 101, disarankan untuk tidak berteriak atau berteriak pada hewan peliharaan Anda. Anda dapat membatasi mereka dari menggigit atau menggigit dengan hanya memanggil nama mereka. Juga, dengan tatapan tidak setuju sudah cukup untuk hewan peliharaan Anda.
  MUSANG LOVERS
Nah Bloggie.... Sekarang kita beralih kekomunitas lainnya yaitu Pecinta Musang yang ada diSurabaya. Tapi sebelum saya cerita lebih banyak mengenai komunitas ini lebih baik kita perlu mengenal lebih dalam mengenai hewan itu sendiri. Are you ready......
Musang adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pemangsa (bangsa karnivora) dari suku Viverridae. Hewan ini kebanyakan merupakan hewan malam (nokturnal) dan pemanjat yang baik.
Yang paling dikenal dari berbagai jenisnya adalah musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Musang ini biasa hidup di dekat pemukiman, termasuk perkotaan, dan sering pula didapati memangsa ayam peliharaan di malam hari. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.
Musang bertubuh sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.
Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah tubuhnya.
Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.
Hewan betina memiliki tiga pasang puting susu.
Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan, meskipun tidak segan pula untuk turun ke tanah. Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktivitas hidupnya.
Dalam gelap malam tidak jarang musang luwak terlihat berjalan di atas atap rumah, meniti kabel listrik untuk berpindah dari satu bangunan ke lain bangunan, atau bahkan juga turun ke tanah di dekat dapur rumah. Musang luwak juga menyukai hutan-hutan sekunder.
Musang ini kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan. Termasuk di antaranya pepaya, pisang, dan buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.
Di tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luwak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut cerita dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya!
Akan tetapi sesungguhnya ada implikasi ekologis yang penting dari kebiasaan musang tersebut. Jenis-jenis musang lalu dikenal sebagai pemencar biji yang baik dan sangat penting peranannya dalam ekosistem hutan.
Pada siang hari musang luwak tidur di lubang-lubang kayu, atau jika di perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah atap. Hewan ini melahirkan 2-4 anak, yang diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Sebagaimana aneka kerabatnya dari Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.

Jenis yang berkerabat dan penyebaran

Ada empat spesies musang dari marga Paradoxurus, yalah:

  1. Paradoxurus hermaphroditus, musang luwak, yang menyebar luas mulai dari India dan bagian utara Pakistan di barat, Sri Lanka, Bangladesh, Burma, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Semenanjung Malaya hingga ke Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, serta Taliabu dan Seram di Maluku.
  2. Paradoxurus zeylonensis, menyebar terbatas di Sri Lanka.
  3. Paradoxurus jerdoni, menyebar terbatas di negara bagian Kerala, India selatan.
  4. Paradoxurus lignicolor, menyebar terbatas di Kepulauan Mentawai.

Jenis yang serupa

  • Musang akar (Arctogalidia trivirgata), dengan ekor yang umumnya lebih panjang dari kepala dan tubuhnya, tiga garis punggung yang tanpa atau hampir tidak terputus, dan tidak memiliki bintik-bintik di sisi tubuhnya. Musang akar hidup di hutan.
  • Musang galing (Paguma larvata), biasanya lebih kemerahan (tengguli), tanpa bintik-bintik di sisi tubuh, wajah putih kekuningan dengan ‘topeng’ gelap kehitaman di sekitar mata.
  • Musang rase (Viverricula indica), ekor berbelang-belang sempurna, hitam putih, 6-9 buah.
Nah udah tau kan Bloggie apakah Musang itu. Tapi dimata penggila Musang ini menurut pendapat saya hewan ini bisa dijadikan hewan peliharaan yang unyu-unyu. Kebetulan pas saya lagi levitasi diTaman Bungkul Surabaya hari minggu pagi ada sekumpulan anak muda lagi membawa musang beraneka ragam warna.Dan diantara mereka ada satu teman yang masuk dikomunitas tersebut. Lucu dan unyu banget itu Musang.....Pingin meremas badannya yang gemuk alias ginuk-ginuk hehehe.... 
Tapi semua itu harus bersabar loh Bloggie... coz banyak yang digigit atau dicakar waktu awal pemeliharaan Karena Musang adalah hewan Liar. Dan adapun cara untuk merawat dan melatih musang tersebut memang gampang-gampang susah. Nah kalau Bloggie mau tau caranya.... Nih saya kasih bocoran tips pelatihan dan perawatan Musang. Cekidot.....

Jika Anda berpikir bahwa musang adalah hewan khas, lebih baik pikir lagi. Musang ini telah menjadi sangat menarik bagi pemilik hewan peliharaan, karena fitur mereka yang mengesankan dan menyenangkan sebagai hewan peliharaan dijinakkan. Meskipun popularitas mereka telah meningkat selama bertahun-tahun, hewan-hewan yang unik memerlukan pemahaman total dan pengetahuan. Anda tidak dapat menerobos ke beberapa toko hewan peliharaan dan memutuskan di sana dan kemudian. Cukup, Anda harus belajar setiap detail, mulai dari dasar hingga kompleks. Ferret memiliki dan pelatihan musang adalah dua bidang yang umum namun berbeda. Mereka berbagi penyebut tertentu dalam kaitannya dengan hewan yang terlibat serta pengingat kesehatan. Sebaliknya, musang pelatihan mencakup aspek-aspek tertentu seperti sanitasi, perilaku dan keaksaraan sampah. Aspek-aspek ini juga sejalan dengan
fundamental memiliki musang.
Tak bisa dipungkiri bahwa musang sangat aktif. Mereka suka untuk mengeksplorasi hal-hal dan pergi ke daerah lain selain kandang mereka. Mereka memiliki kecenderungan untuk menggigit atau menggigit apa pun yang datang jalan mereka. Mereka juga memiliki kemampuan untuk melarikan diri kandang mereka. Tidak diragukan lagi, ini musang sangat aktif sehingga mereka cenderung sangat penasaran sebagai hewan peliharaan. Bagi sebagian besar pemilik, mereka biasanya menemukan musang mereka di belakang lemari es atau lemari. Hal ini seperti mereka mungkin dapat memasuki ruang melewati pemberitahuan pemilik mereka, itulah sebabnya mengapa Anda harus melatih dan mengajar mereka cara yang tepat.
Kesabaran jelas merupakan suatu keharusan bagi pemilik. Anda harus membuat waktu untuk pelatihan musang. Anda dapat melakukan ini dengan allotting beberapa menit atau selama bermain dengan hewan peliharaan Anda. Berinteraksi dengan mereka dan perhatikan pola perilaku jelas.
Pernahkah Anda mendengar tentang sistem penghargaan sebagai bagian dari pelatihan musang? Benar, sistem penghargaan tidak hanya untuk anak-anak. Bahkan, Anda dapat memperkuat metode ini dalam mendisiplinkan dan pelatihan hewan peliharaan Anda. Misalnya, jika Anda musang telah menunjukkan peningkatan kecil dalam keaksaraan sampah, beberapa memperlakukan favoritnya bisa diberikan kepadanya selama waktu makan. Jika dia berhasil dalam menggunakan kotak sampah untuk pertama kalinya, mengapa tidak membelai atau menyentuh musang Anda dengan cara mendorong.
Jadilah baik hati dan menahan diri dari menggunakan kekuatan. Kita semua tahu bagaimana musang suka menggigit. Mereka mungkin tidak menyadari hal ini karena mereka sangat alam, tetapi sebagai pemilik hewan peliharaan, Anda harus mencoba untuk mengurangi gigitan ini. Bagaimana Anda melakukannya? Sebagai bagian dari pelatihan Anda musang 101, disarankan untuk tidak berteriak atau berteriak pada hewan peliharaan Anda. Anda dapat membatasi mereka dari menggigit atau menggigit dengan hanya memanggil nama mereka. Juga, dengan tatapan tidak setuju sudah cukup untuk hewan peliharaan Anda.
Nah Bloggie.... Itu hanya sekedar bocoran kecil tentang merawat dan memelihara Musang. Mungkin Bloggie mau merawat dan memelihara Musang...???  Monggo dicoba...... Eh iya Bloggie... Hampir terlupakan nih... Untuk Komunitas Musang yang ada diSurabaya atau yang disebut MUSANG LOVERS bisa Bloggie jumpai diTaman Bungkul Surabaya setiap Minggu pagi. Jadi bisa saling bercerita dan bertukar pendapat mengenai Musang. Kalau sudah gemuk dan jinak bisa eksis lo sama saya untuk berlevitasi.....
Selamat Mencoba.... :)